TRADISI PACUAN KUDA DI BIMA NUSA TENGGARA BARAT

                                                TRADISI PACUAN KUDA DI BIMA 

                                                      NUSA TENGGARA BARAT


Mungkin bila kita hanya mendengar namanya saja. Kita akan berpikir, bagian mananya yang unik, bukannya pacuan kuda bisa kita temui dimana-mana. Pacuan Kuda disini tentunya tidak seperti pada umumnya, dimana penunggang nya harus seorang dewasa terlatih. Akan tetapi penunggang atau joki di Bima bisa dibilang usia nya masih muda yakni sekitar umur 6 sampai 10 tahun.

Meskipun usianya terbilang muda, para joki cilik ini tentunya sudah terlatih. Para joki cilik ini sudah terbiasa, sehingga mereka tidak lagi merasa takut melainkan rasa senanglah yang ada. Karena dengan mengikuti tradisi satu ini mereka bisa mendapatkan teman dan uang jajan tambahan. 

Sebelum diadakannya lomba. Para pemilik kuda sudah mempersiapkan kudanya jauh hari, mulai dari perawatan dan makanan bergizi. Dan juga jamu agar nantinya kuda yang akan diikutkan sehat dan berlari dengan kencang sehingga dapat memenangkan lomba. 

Tiba saatnya lomba, dimana kuda yang diikutsertakan bisa mencapai kurang lebih 50 kuda karena berbagai kelas. Sebelum memulai lomba, para pemilik kuda melakukan pemanasan. Semua persiapan yang ada dilakukan untuk mencapai kemenangan.Para joki cilik juga melakukan persiapan nya dengan memakai beberapa alat pengaman. 

Setelah kita tahu akan tradisi ini. Diperlukan peran masyarakat untuk terus melestarikan dan juga peran pemerintah untuk mendukung tradisi pacuan kuda ini. Dengan begitu tradisi ini tidak akan hilang, dan akan terus ada.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARIER MILITER

BUDAYA SUKU MBOJO BIMA